Kartografi II

    Kartografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu karto = carto yang berarti permukaan dan grafi yaitu gambaran/bentuk, maka kartografi merupakan gambaran dari permukaan, secara lengkap kartografi adalah sebagai ilmu membuat peta mulai dari pengambilan data, pengolahan data, simbolisasi, penggambaran, analisa peta serta interpretasi peta. Ada lima langkah yang umum dari proses kartografi, yaitu Planning/Perencanaan, Data, Symbologi/Simbolisasi, Layout dan Output. Langkah-langkah dari diagram alir ini bisa diterapkan di berbagai kegiatan kartografi dan berbagai format keluaran peta, seperti untuk dicetak atau di publish online. Dalam penerapan diagram alur kartografi tidak selalu harus berurutan. Pada suatu proses, kita kadang kala mengulangi langkah sebelumnya, contohnya ketika pada langkah Layout, ketika kita akan melakukan proses finalisasi bentuk/tampilan dari peta, kita teringat sebuah data yang penting untuk informasi dari peta, untuk itu kita harus mengulang ke langkah Planning /Perencanaan.


Data yang digunakan

 Fungsi data yang ada pada peta kita, harus mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

  1.  Mengarahkan pengguna peta
  2. Mengdukung tujuan dari peta
  3. Menjelaskan penyebaran dari data lain
  4. Mensibolisasikan data

Dalam proses simbolosiasi pada diagram alir kartografi, kita menentukan bagaimana cara untuk mensimbolisasikan data berdasarkan tujuan dari peta tersebut. Hal hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan simbolisasi dalam peta, diantaranya:

  1. Komposisi warna
  2. Bentuk/Jenis garis
  3. Isi Polygon
  4. Simbol titik 


Desain layout peta

    Dalam langkah layout peta diagram alir kartografi, kita mendesain layout peta untuk dicetak. Kita juga menentukan bagaimana tampilan kita peta kita akan ditampilkan dalam peta online, yang membutuhkan kita untuk melakukan beberapa kegiatan. Komponen utama dalam peta cetak adalah dengan menambahkan element peta yang membantu penggunaan peta dan mengerti peta yang kita buat, yaitu :

  1. Legenda
  2. Arah utara
  3. Skala
  4. Judul
  5. Informasi Koordinat

Mempublish peta

Tahapan output dari diagram alir kartografi adalah membuat/mencetak peta. Pada langkah ini, kita akan mempublish peta yang sudah final atau menjadikan dapat dibaca oleh pengguna. Kita bisa mempublish peta dalam beberapa bentuk, antara lain :

  1. Peta Cetak
  2. File dalam beberapa format seperti pdf ataupun jpg
  3. Web online
  4. Evaluasi data

    Ketika kita mengevaluasi data atribut kita, factor apa saja yang penting untuk ditentukan agar cocok dengan peta kita. Jawaban :

  1. Bidang yang nampak
  2. Konsistensi nilai
  3. Keberadaan data null atau data kosong
  4. Evaluasi geometri dan atribut

Ketika kita mengevaluasi sumber data, pertimbangkanlah kedetaialan pada geometri dan atirbut data.

Evaluasi geometri, peta cetak memiliki skala yang fix, seperti 1:5.000 ataupun 1:25.000. Data yang kita pilih haruslah sesuai dengan level kedetailan untuk skala tersebut.

Evaluasi atribut, ketika kita mengevaluasi data, data atribut sama pentingnya dengan data geometri. Data atirbut memungkinkan kita untuk melakukan simbolisasi yang berbeda pada data kita. Pada table dibawah ini, nama dan type kolom menyediakan informasi tentang pembuatan label untuk data jalan.

 

Evaluasi skala peta

    Skala akan berpengaruh pada GIS pada beberapa sisi. Mempertimbangkan skala adalah langkah yang penting untuk mengevaluasi data pada peta kita. Skala Kompilasi Skala kompilasi adalah sebuah skala yang data-nya terdiri dari kompilasi. Biasanya ditampilkan pada skala yang paling besar.

 

Skala Display adalah skala yang ketika data kita ditampilkan. Pada arcmap, skala ditampilkan dalam satuan angka, seperti 1:25.000.

Reference scale adalah sebuah skala pada sebuah simbol yang ditampilkan pada ukuran sebenarnya. Teks dan simbol bisa berubah, akan semakin besar ketika di zoom in dan akan semakin kecil ketika di zoom out.


Mengorganisasi Data

    Setelah mengevaluasi dan memilih data,kita mengorganisasi/mengatur layer peta dengan cara mengelompokan menjadi basemap dan operational layer.

Basemap Layer, memberikan pengguna tentang konteks geografi dan kerangka referensi. Data pada layer ini bersifat statis, contohnya batas administrasi, jalan, sungai, citra satelit dan ketinggian.

Operational Layer, menjukan data utama dari peta yang kita buat. Pada layer ini biasnya berhubungan dengan tujuan atau tema peta kita. Operational layer biasanya lebih dinamis dibandingkan dengan basemap layer. Contohnya seperti lokasi kejahatan.


Memilih koordinat sistem proyeksi

    Berikut ini adalah langkah langkah yang akan membantu menemukan sistem koordinat yang cocok untuk peta ,sebagai berikut;

  1. Mengidentifikasi standar organisasi.
  2. Identifikasi lokasi.
  3. Mempertimbangkan tujuan dari peta.
  4. Consider the objective of your map.
  5. Generalizing data

    Generalizing data melibatkan representasi informasi yang berhubungan dengan tujuan peta dan skala peta. Mendesain sebuah peta untuk dilihat pada skala yang kecil, memerlukan pembuat peta untuk mengeneralisir untuk menyederhanakan data, seperti :

  1. Selection
  2. Simplification
  3. Smoothing
  4. Collapsing
  5. Aggregation


Kommentare

Beliebte Posts